Kamis, 28 Januari 2010

ciri yang sangat mudah dikenali

Cara mengenali mereka adlah 1.jika dimasyarakat kaum madigol tdk mau bahkan menghindar dari bertempat tinggal yang mana tempat tinggalnya tsb berdekatan dengan masjid umum/jami'...Mereka berusaha menghindar sholat berjamaah di masjid jami'...Kalaupun di lakukan itu hanyalah taqiyah mereka.2.Jika ditempat kerjanya pada waktu sholat biasanya kalau di ajak temanya non madigol utk sholat berjamaah selalu menghadirkan alasan apa saja utk menolaknya...Kalaupun mau..Dia menginginkan jadi imam.3.BERSAMBUNG

Rabu, 27 Januari 2010

kenali LDII di sekitar anda...

jika anda sekalian ingin mengetahui alamat mereka maka klik disni

Sabtu, 23 Januari 2010

KETIKA JAMAAHNYA BERTANYA"KEMANA INFAQ PERSENAN KITA?"PENGURUS MENJAWAB "JANGAN JADI BANI ISRAIL"...

lagi dan lagi cerita ironis dalam ruang lingkup madigolism....sebut saja namanya raihan(nama samaran)....dia mengenal LDXX sejak dia duduk di kelas 3 SMA...dan sekarang dia masih aktif sebagai MT mengajar di salah satu sub kelompok yang ada di kalimantan...
bermula dari raihan mempunyai amar ma'rufan (penginsaf baru ala madigolim)...amar ma'rufannya adalah pekerjaannya seorang perwira kapal laut,sebut saja namanya andika (nama samaran)...ketika pak Andika telah menjadi anggota baru Madigolism...pak Andika menjumpai hal-hal yang aneh...terutama aturan agama Madigolism yang kian mencekik lehernya...Pak Andika merasa heran bahwa mengapa setiap bulannya uang gajinya harus di ambil 10 persen oleh imam Madigolism...karna heran dan merasa janggal dia tanyakan kepada Raihan mubalighnya..."mas,infaq yang di tarik dalam tiap bulan itu di kemanain?"
Raihan pun menjawab"infaq persenan larinya ke pusat untuk pembelaan sabilillah".dengan jawaban yang amat ringkas tidak membuat Pak Andika merasa puas...
Pak Andika pun naik ke tingkat atas (imam kelompok dan imam daerah),bertanya tentang di kemanakah infaq persenan...ternyata pak Andika mendapat jawaban yang sungguh menyakitkan hati,,,pengurus kroni Madigolism berkata"pak,infaq persenan itu hanyalah seperti membuang ludah...yang mana ludah itu ga mungkin di jilat kembali,sudahlah pak Andika,,,,Pak Andika tidak usah bertanya kemana larinhya infaq persenan itu...nanti pak Andika akan mirip dengan kaumnya nabi Musa yang selalu mempertanyakan...yang akhirnya kan memberatkan dirinya sendiri... pak Andika sebagai jamaah kewajiabannya hanya taat saja...itu udah surga...gak usah tanya ini tanya itu...nanti kayak bani Israil...
Pak Andika pun hanya bisa terdiam dan memikirkan tentang jawaban yang sangat janggal..
mendengar cerita pak Andika,Raihan pun menghibur pak Andika..."sabar pak..itulah hakikatnya kita sebagai jamaah...kewajiabannya sak dermo taat...


bagaimana komentar anda.....

Kamis, 21 Januari 2010

TIDAK MENGAPA MAS MUBALEG...YANG PENTING INFAQ PERSENANNYA JAMAAH LANCAR

menjadi sebuah hal yang mengherankan buat saya...
ketika ada seorang mubalig LDII (ustadz madigolism) yang melihat dari beberapa nasehat imamnya yang cenderung menasehatkan untuk mencari rizki yang halal,yang sesuai petunjuk Rasulullah Shalallahu Alaihi wasallam,tapi berselisih 90 derajat apa yang ada di lapangan...
sebagai buktinya ada beberapa jamaahnya mereka yang menjadi Kepala Bank,kepala Koperasi Simpan Pinjam bahkan ada yang jelas-jelas rentenier...
ketika Mubalig melihat jamaahnya yang demikian maka dia mendatangi imamnya bertujuan agar sang imam itu mau menasehati jamaahnya yang bekerja seperti itu...
bukan kepalang......
sang imam itu berkata"mas...mass... gak usah,biarin aja ga usah di nasehati...nanti infaq persenannya kita menurun,biar saja dia...nungkin denagn infaq persenannya yang banyak dapat mengimbangi dosa-dosanya...karna bapak imam pusat juga berlaku demikian...
contohnya ada jamaah yang jelas profesinya sebagai artis...(>>>)artis yang sudah jamaah itu melapor ke bapak imam pusat untuk meminta keringanan dosa-dosanya...maka bapak imam pusat membolehkan dia berprofesi demikian yang penting infaq persenannya di jatah dan di tentukan imam...

dan ketika ada jamaah yang kere/melarat/miskin...maka sang imam selalu dan semena-mena bernasehat"tolak ukur kefahaman agama seseorang terletak dari infaq persenannya"infaq persenannya lancar berarti barokah,faham jamaah...kalau tidak maka harus di ramut dan di nasehati supaya infaq persenannya di tingkatkan..."
sehingga jamaah tersebut merasa berat...tapi karna telah di doktrin demikian maka jamaah itupun harus menyerahkan hartanya yang boleh dikata itu adalah harta satu-satunya miliknya...
imam pun berkata:"dulu dizaman Abah Nurhasan...beliau sampai mendatangi rumah-rumah jamaah untuk menarik infaq persenan...klau tidak ada uang yang di jumpai...maka tiang-tiang rumah yang dari kayu di suruh cabut dan di jual,kemudian hasilnya untuk pembelaan (persenan amir)...bahkan ada di salah satu daerah yang di huni oleh komunitas penyakit lepra/kusta...mereka pun membela dengan cara dalam setiap jatah makannya,mereka selalu menyisihkan 3-4 sendok nasi kemudian di jemur....setelah di jemur di kumpulkan dan dijual...hasilnya pun untuk sang amir......


bagaimana menurut anda???

Rabu, 20 Januari 2010

khianat pada perintah nabi muhammad

??? tunggu posting berikutnya

Sabtu, 16 Januari 2010

ulasan dengan UST MUSTOFA ROYAN

Ustadz Mustofa Royan.
Beliau juga termasuk staf pengajar tetap di Pondok
Pesantren LDII Kediri.
Kami bertanya :bagaimanakah jamaah yang sudah berbaiat kemudian dia keluar dari jamaah,apa dia harus baiat lagi.?
Ust Mustofa :iya jelas dong harus baiat lagi.diakan udah keluar jadi otomatis baiat lagi.
Kami bertanya :ada beberapa jamaah yang telah membaca buku LDII yang berjudul NEW AFTER PARADIGMA,Disitu dijelaskan tentang konstelasi LDII dengan salafy.dan ada yang berpandangan tidak mengapa dan kita boleh belajar di pondok pesantren salafy.bagaimana hukumnya seperti itu?
Ust mustofa :tetap ga boleh,itu kan orang luar.
Kami bertanya :orang kafir ya pak?
Ust mustofa :iya,yang jelas mereka bukan orang jamaah bukan orang iman,tetap ga boleh,ngajinya ngaji di kita aja.
Kami bertanya :Dan ada yang berpandangan dengan buku tersebut,karna ada penjelasan konstelasi LDII kaitan erat dengan salafy.kenapa tidak kita mengaji di salafy juga?!
Dan yang menjelaskan ini sering berhubungan erat dengan pak Abdullah Mabrur(Mauludin).
Ust Mustofa :Hati-hati dengan orang itu,coba dipantau saja.siapa nama orang itu?
Kami bertanya :namanya Mas Rom,.
Ust mustofa :kamu dengan Bitung Jauh nggak?
Kami bertanya :agak jauh pak.
Ust mustofa :di Bitung ada yang namanya Fery.coba dipantau dia,kayaknya dia ada link dengan pak Mauludin.
Kami bertanya :asalnya dari mana?
Ust mustofa :orang Kediri,dia katanya kerja dibitung.
Dia datang kesana tidak ketempat orang kita,kayaknya sudah ada kost,kata orang kita.
Menurut informasi dia sudah pro dengan pak Mauludin.
Kami bertanya :keluarganya sekarang ada dimana pak?
Ust Mustofa :keluarganya ada disini,di pondok kediri.
Maksud saya tolong dipantau dia,bagaimana kepahamannya.jangan sampai dia nanti sepahaman dengan pak mauludin.maka dia akan mempengaruhi jamaah.
Kami bertanya :ada yang bertanya tentang pak Mauludin,bagaimana statusnya dia apakah masih jamaah?
Ust Mustofa :dia sudah bukan orang jamaah lagi.!
Kami bertanya :berarti sudah murtad ya pak?
Ust Mustofa :iya. dia udah bilang.saat saya tanyakan pada pak Mauludin”sekarang posisi mpak mauludin gimana” pak mauludin menjawab”kita orang islam itu harus punya amir,tapi amir itu harus di akui oleh semua orang islam,minimal tokoh-tokoh orang islam itu mengakui keamiran kita.hal itu kan gak mungkin terjadi.berarti kamu tidak mengakui keamiran pak Abdul Aziz.”iya”dia bilang begitu. Dan sekarang posisi kamu bagaimana?pak mauludin menjawab”saya dalam rangka uzlah”
Kemudian tanya lagi,apakah kamu masih jamaah?.dia mengatakan “iya saya masih jamaah tapi bukan jamaah LDII”.berarti dia terang-terangan dia sudah bukan jamaah.makanya jamaah-jamaah di nasehati dipagari agar tidak terpengaruh dengan seperti itu.
Kami bertanya :memang beberapa waktu lalu kami mendapatkan ijtihad dari pusat untuk segera menghapus nomer hapenya pak mauludin.
Ust Mustofa :betul….betull…betull..
>>>>>>
Ini dalam rangka nasehati jamaah agar tidak terpengaruh.
Jangan terpengaruh dengan keadaan.kalau pengaruh dulu lewat fisik tapi sekarang pengaruhnya lewat keyakinan.tekankan jamaah kita yang benar,walau disana itu sama ngajinya Quran hadits misalnya,juga mereka jamaah,juga punya imam.tapi imam mereka itu Qobisun.kita yang awal”fu bi baiatil awwal fal awwal”tetapilah baiat yang pertama maka yang pertama.sepintas tidak ada beda tapi yang jelas berbeda jauh,berbeda jauh.
Kami bertanya :apakah boleh saya menyampaikan kepada jamaah bahwa pak mauludin telah murtad?
Ust Mustofa :iya memang harus..memang dia sudah tidak jamaah.
Dan statusnya pak Mauludin sudah tidak mengakui keamiran kita,dia ngaku bukan jamaah kita,dia mengatakan dia salafy.
Demikian hasil tanya jawab kami dengan Ustadz Mustofa Royan,dari beberepa poin di atas kita bisa menarik beberapa kesimpulan:
1.Bahwa LDII masih dan tetap islam Jamaah yang memiliki imam yang harus di baiat.
2.Warga LDII dilarang menimba ilmu selain dari jalur mereka.
3.LDII masih dan tetap mengkafirkan orang diluar kelompoknya.
4.siapa saja pengikutnya,kemudian keluar dari jamaah LDII maka orang tersebut di tuduh telah murtad keluar dari keislaman.

BERIKAN KOMENTAR ANDA KEPADA KAMI....

Jumat, 08 Januari 2010

MENGULAS TANYA JAWAB DENGAN USTADZ HAFILUDIN


Dalam konteks kali ini,kami mengajak para pembaca sekalian menyimak pembicaraan kami dengan para petinggi LDII.dalam mengungkap ada apa dengan LDII.diantara pembicaraan tersebut sebelumnya kami memperkenalkan orang yang telah bersuara tentang doktrin mereka sendiri.

Ustadz Hafiludien.

beliau adalah Pakubumi/Ustadz Senior (staf pengajar tetap pondok pesantren Pusat LDII KEDIRI).

Kami bertanya :ada beberapa jamaah resah dengan penyampaian mubalig yang mana mubalig tersebut menyampaikan kepada jamaah,begini pak selama ini kita mendapatkan ijtihad dari imam tidak boleh sholat dengan orang luar,tapi dari mubalig ini memperbolehkan sholat dengan orang luar.(bagaimana menurut bapak?).

Pak Hafiludien :ya..?! tidak boleh,

Kami bertanya :tetap tidak boleh ya?

Pak hafiludien :tetap gak boleh.itu keliru,kemanqulannya keliru,MANQULannya keliru.

Kami bertanya :jadi bagaimana kemanqulan yang pas pak,?

Pak hafiludien :tetap ga boleh,

Kami bertanya :tetap ga boleh sholat dengan orang luar ya?

Pak hafiludien :iya tetap ga boleh, kalau sudah terjadi supaya di ulangi sholatnya.

Kami bertanya :kalau umpama dia terlanjur sholat dengan orang luar,di ulangi lagi ya pak?

Pak hafiludien :ya di ulangi lagi,kalau terpaksa dan tidak bisa menghindar ya niatnya di niati sholat sendiri.bukannya kita bermakmum pada mereka. saat nabi ditanyakan oleh sahabat Hudaifah bin Yaman bagaimana kalau tidak menjumpai imam dan jamaah jawab nabi Fa’tazil tilkal firoqoh kullaha pisahilah semua firqoh yang ada.yang di pisahi apa? Yang dipisahi ibadahnya mereka.

Kami bertanya :berarti kita harus jauh dari mereka?

Pak hafiludien :iya.!kita tidak boleh beribadah bersama mereka. Fa’tazil tilkal firoqoh kullaha pisahilah semua firqoh yang ada.yang dipisahi maksudnya adalah ibdah bersama mereka.

Kami bertanya :berarti kita harus menyelisi dan punya dinding dengan mereka.?

Pak hafiludien :ya…untuk ibadahnya aja,tapi kalau urusan jual beli, pergaulan silahkan yang penting tidak terpengaruh.jangan ibadah bersama mereka,sholat bermakmum pada mereka,itu ga boleh.

Dan dalam jamaah sudah lazim,sudah sesuai kemanqulan,jangan merubah kemanqulan yang ada.

Kami bertanya :Insya Allah sudah cukup nanti kapan-kapan ada perttanyaan lagi kami akan bertanya lagi pada bapak ya?

Pak hafiludien :iya.

Demikian tanya jawab kami dengan Ustadz Hafiludien.dan

Menarik kesimpulan bahwa :

1.sholat dan bermakmum di belakang orang yang bukan

Kelompoknya maka tidak sah hukum sholat tersebut.wajib mengulanginya.

2. kalaupun terpaksa sholat berjamaah dengan orang luar maka niatnya berjamaah diganti dengan sholat sendiri.

3. jamaahnya harus terpaku dengan ilmu manqul,walau mungkin keliru ilmu manqul tersebut wajib diilkuti dan tidak bisa di ubah.

4. mereka masih mengkafirkan orang diluar kelompoknya.karna dari amalan saja orang luar tidak diterima.

MERAYAKAN TAHUN BARU

sudah menjadi kebiasaan di dalam ruang lingkup pemuda pemudi Madigolis mengadakan acara tahun baru yang di khususkan untuk komunitas mereka............
alasannya "AGAR TERJAGA DARI PELANGGARAN,KEMAKSIATAN"
sepanjang saya berada du kalangan mereka,tak terfikirkan oleh saya bahwa ini adalah maksiat"lari dari maksiat menuju maksiat yang baru".
kemarin saya melihat sekumpulan pemuda madigolis merayakan tahun baru dengan bakar sate sambil menghibur diri dengan musik dan mengadakan acara-acara untuk memprogram agar acaranya tak kalah hebat dengan masyarakat yang jahil lagi awam,
adakah mereka pemuda madigolis lupa atau tidak tahu sama sekali bahwa yang di rayakan itu tak ada sunnahnya? apalagi tahun yang di rayakan tahun masehi?

apa pendapat kalian tentang ini....
berilah komentar buat saya....

Template by : kendhin x-template.blogspot.com