Rabu, 01 September 2010

Kitabku bukan sembarang kitab part 2




perhatikan note yang di lingkari merah adalah nama nurhasan madigol


Alhamdulillah setelah ramainya pembicaraan tentang kitabku bukan sembarang kitab bagian satu kini saya menampilakan bukti mereka bagian kedua. kali ini saya hanya akan membahas penisbatan periwayatan. di mana kasus ini hanya saya temukan di dalam kitab LDII,atau diantara ulama Indonesia baru kali ini saya menjumpai akunya ulama minta di deretkan bersama-sama ahli hadits dalam silsilah periwayatan.

LIHAT GAMBAR DI ATAS adalah bagian dari kitabush sholah halaman 124-125 (ingat hanya kitab solat khusus intern LDII)dengan mengutip sebuah hadits dalam kitab Sunan At-Tirmidzi.

Dia mengatakan bahwa dirinya manqul dari Nabi Muhammad SAW. Adapun hadits tersebut berbunyi, yang artinya, “Telah menceritakan kepada kami, ‘Ubaidah bin Abdil Aziz (Nur Hasan Ubaidah Lubis), telah menceritakan kepada kami, Syaikh Umar Hamdan Al-Madani Al-Makki, dari sayyid Ali Adh-Dhahir Al-Witri Al-Madani, dari Syaikh Abdil Ghani Al-Majaddidi, dari ayahnya Abi said, dari Abdil Aziz Ad-Dihlawi As-Syah Waliyillah Ad-Dihlawi, dari Syaikh Abi Thahir Al-Kurani, dari ayahnya Syaikh Ibrahim Al-Kurani, dari Syaikh Al-Mijahi, dari Syaikh Ahmad As-Subki, dari Syaikh Najmuddin Al-Ghaithi dari Zaini Zakaria dari Al-Iz bin Abdirrahim bin Furaat, dari Syaikh Umar bin Al-Hasan Al-Maraghi, dari Al-Fahr bin Ali bin Ahmad bin Abdil Wahid, dari Syaikh Umar bin Thobarzad Al-Baghdadi telah berkata, telah menceritakan kepada kami Syaikh Abul Fatah Abdul Malik bin abdil Qosim Al-Harawi Al-Karruhi telah berkata, telah menceritakan kepada kami Al-Qadli Al-Zahid Abu Amir Mahmud bin Qasim, dan telah menceritakan kepadaku Syaikh bin Nashr Abdul Aziz bin Muhammad bin Ali At-Tiryaqi dan Syaikh Abu Bakar Ahmad bin Abdi As-Shamad Al-Ghurazi mereka telah berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Muhammad Abdul Jabbar bin Muhammad bin Al-Jarrah Al-Jarrahi telah berkata, telah mengkhabarkan kepada kami Abdul Abas Muhammad bin Ahmad bin Mahbub telah berkata, telah mengkhabarkan kepada kami Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah At-Tirmidzi, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Ya’kub Al-Jauzajaani, telah menceritakan kepadaku Shafwan bin sholih, telah menceritakan kepada kami Al-Walid bin Muslim, telah menceritakan kepada kami Syuaib bin Abi Hamzah dari Abi Zinad dari Al-’Araz dari abi Hurairah, telah berkata, telah berkata Rasulullah SAW, “Sesungguhnya bagi Allah SWT itu mempunyai sembilan puluh sembilan nama, barang siapa yang menghitungnya pasti dia masuk sorga, Dia Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik, Al-Qudus, As-Salam, Al-Mukmin, Al-Muhaimin, Al-Aziz, Al-Jabbar, Al-Mutakabbir, Al-Khaliq, al-Baari, Al-Mushawwir, Al-Ghaffar, Al-Qahar, Al-Wahab, Ar-Razzaq, Al-Fattah, Al-’Alim, Al-Qabidl, Al-Basit, Al-Khafidl, Ar-Rafi, Al-Muiz, Al-Mudzil, As-Sami, Al-Bashir, Al-Hakam, Al-’Adl, Al-Latif, Al-Khabir, Al-Halim, Al-’Adlim, Al-Ghofur, Asy-Syakur, Al-’Ali, Al-Kabir, Al-Hafid, al-Muqit, Al-Hasib, Al-Jalil, Al-Karim, Ar-raqib, Al-mijib, Al-Waasi, Al-Hakim, Al-Wadud, Al-Majid, Al-Baits, As-Syahid, Al-Haq, Al-Wakil, Al-Qawi, Al-Matin, Al-Wali, Al-Hamid, Al-Muhshi, Al-Mubdi, Al-Muid, Al-Muhyi, Al-Mumit, Al-Hayyu, AlQayum, Al-Wajidu, Al-Majidu, Al-Wahidu, Ash-Shamadu, Al-Qadiru, Al-Muktadir, Al-Muqadim, Al-Mu’akhir, Al-Awwal, Al-Akhir, Adh-Dhahir, Al-Bathin, Al-Wali, Al-Muta’ali, Al-Barru, At-Tawwab, Al-Muntaqimu, Al-’Afuwwu, Ar-Raufu, Maalikul Mulki, Dzul Zalali wal Ikram, Al-Muqsit, Al-Jaami, Al-Ghani, Al-Mughni, Al-Maani, Adl-Dlaru, An-Nafi’, An-Nur, Al-Hadi, Al-Badi’, Al-Baqi, Al-Waritsu, Ar-Rasyid, Ash-Shobur.”

Hadits tersebut aslinya dalam kitab Sunan At-Tirmidzi, juz 5, hal.192, hadits no. 3574, penerbit: Perpustakaan As-Salafiyah Madinah Al-Munawwarah.

Konteksnya penulisan ini agar dipaksakan dan di akukan bahwa kaidah ini telah di rekomendasikan oleh kibarul ulama’ padahal sejatinya Nurhasan ini tidak di kenal dalam dunia periwayatan hadits,apalagi eksistensinya dakwahnyasungguh sangat bertolak belaka dengan kibarul ulama arab Saudi yang gencarnya peran mereka memusuhi khawarij.

Walau demikian ,ini adalah satu konsep yang cukup berbahaya untuk penisbatan dirinya dalam silsilah periwayatan.agar dakwahnya di anggap rojih di pandangan kaum muslimin yang masih awam dengan agama. Tapi sungguh manhaj yang mereka anut tidaklah beda dengan manhaj khowarij=takfiry dan manhaj syiah=taqiyah.

wahai Islam Jamaah...sampai kapan dakwah kalian begini,banyak kaum muslimin yang awam telah terpedaya oleh fikroh kalian.

ANDAI NURHASAN ADALAH MEMANG ALUMNI DARI DARUL HADITS NISCAYA NAMANYA AKAN DI TULIS SEBAGAI MURID DARUL HADITS SEPERTI ULAMA' INDONESIA YANG HIDUPNYA DI HABISKAN UNTUK MENGAJAR DI DARUL HADITS.

Penjelasan

Setelah melakukan penelitian terhadap buku-buku pegangan kelompok 354, LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) menyimpulkan:

Buku-buku pegangan kelompok Islam Jama’ah/Lemkari/354 adalah gelap, artinya, buku itu tanpa penulis dan penerbit, hanya di akhir tiap-tiap buku itu tertulis: “Tidak diperjualbelikan, khusus untuk intern warga 354.” Hal ini bisa dimengerti, mengingat cara penulisannya menyimpang dari pemahaman yang sesungguhnya, tetapi dipahami menurut cara penyusunnya. Oleh karena itu, agar terhindar dari serangan kaum cendekiawan yang ahli, diantaranya mereka menulis dengan cara gelap.

Untuk menguatkan ajaran manqulnya, Nur Hasan mengutip sebuah hadits dalam kitab Sunan At-Tirmidzi juz V hlm. 192 hadits no. 3574, Penerbit Pustaka As-Salafiyah Madinah Al-Munawwarah. (seperti dikutip).

Hadits tersebut, (silakan Saudara kaum Msulimin sekalian cek dengan sumber yang aslinya yang dapat dipercaya) sanad aslinya adalah sbb:

Imam At-Tirmidzi menerima dari Ibrahim bin Yaqub Al-Jaujaani, Ibrahim menerima dari Shofwan bin Sholih, Shofwan menerima dari Al-Walid bin Muslim, Al-Walid menerima dari Syaib bin Hamzah, Syaib menerima dari Abi Zinad, Abi Zinad dari Al-Araz, Al-Araz dari Abi Hurairah, Abu Hurairah dari Nabi SAW. Inilah sanad hadits tersebut dalam kitab asli Imam At-Tirmidzi. Sama sekali tidak tercantum nama Nurhasan Ubaidah Lubis (yang dalam kitab-kitab pegangan 354, tercantum dengan nama Ubaidah bin Abdul Azis, untuk meyakinkan anggotanya yang tidak memahami kaidah ilmu periwayatan).

Dengan demikian, jelaslah bahwa Nur Hasan telah menambah sanad hadits tersebut dan mencantumkan nama Nur Hasan Ubaidah padanya.

Tambahan nama Nur Hasan bin Abd. Azis (Nur Hasan Ubaidah Lubis) di awal sanad tersebut adalah pemalsuan yang dilakukan oleh Nur Hasan dan tokoh pendukungnya. Begitu juga nama orang-orang yang ditambahkan Nur Hasan setelah namanya tersebut sampai Imam At-Tirmidzi tidak ada dalam Kitab Imam At-Tirmidzi yang asli. Yang ada hanya nama Imam At-Tirmidzi sampai dengan Rasulullah SAW.

Syarat harus manqul dalam menyiarkan Islam tidak pernah ada dalam ketentuan Ilmu Hadits.

Nur Hasan mengaku dirinya belajar di perguruan Darul Hadits Makkah Al-Mukarramah sekitar tahun 1229-1941 M/1349 s/d 1361 H. Apakah benar orang yang bernama Haji Nurhasan Al-Ubaidah pernah study di perguruan Darul Hadits?

Sebagai jawaban atas pengakuan tersebut, berikut ini kami kutipkan jawaban Direktur Umum Inspeksi Agama di Masjid Al Haram As-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Humaid pada tahun 1399 H.

Jawaban:

“Perguruan Darul Hadits belum berdiri sebelum 1352 H.” (1932 M, pen). Maka study H. Nurhasan Al-Ubaidah sebelum lahirnya perguruan tersebut pada perguruan itu adalah di antara hal yang membuktikan bahwa pengakuannya tidak benar. Dan setelah kami periksa arsip perguruan Darul Hadits di sana, tidaklah terdapat nama dia sama sekali, hal itu membuktikan bahwa dia tidak pernah study di sana.

Mengenai pertanyaan saudara tentang “Dapatkah dibenarkan pendiriannya yang mengharuskan diterimanya hadits-hadits Nabi yang hanya diriwayatkan oleh dia saja?” Dapatlah dijawab bahwa menggunakan periwayatan hadits, sehingga tidak dapat diterima kecuali melalui dia adalah suatu pendirian yang batil. Ini adalah penipuan terhadap ummat yang tidak patut dipercaya, sebab riwayat hadits-hadits Rasulullah sudah tercantum dalam kitab-kitab hadits induk yang shahih dan kitab-kitab hadits induk lainnya.

Selanjutnya, dia (Nurhasan) tidak akan sanggup mencakup (menghafal) hadits-hadits Rasulullah SAW walau sekedar sepersepuluhnya (1/10, pen). Oleh karena itu, bagaimana mungkin tidak dibolehkan seseorang menerima hadits-hadits Rasulullah SAW, kecuali hanya melalui dia, sedangkan dia pun sudah terbukti tidak pernah study pada Perguruan Darul Hadits di Makkah Al-Mukarramah. Orang ini sebenarnya hanya pemalsu keterangan, penipu ummat, untuk mengajak orang-orang awam masuk ke dalam alirannya.

Mengenai pertanyaan saudara tentang “Benarkah dia seorang Amirul Mukminin yang dibai’at secara ijma’ dan bahwa mengenai Amirul Mukminin itu telah menunjuk seorang wakilnya yaitu Haji Nur Hasan Al-Ubaidah Lubis, dan adakah legalitasnya yang mewajibkan umat tauhid di Indonesia untuk patuh dan taat kepada dia?”

Jawabannya:

“Haji Nur Hasan Al-Ubaidah mengaku wakil Amirul Mukminin dan tidak ada orang yang mengangkatnya sebagai wakil. Tetapi orang ini sebenarnya hanyalah dajjal (penipu) dan pemalsu keterangan, sehingga tidak perlu dihiraukan dan tidak patut dipercaya, bahkan wajib dibongkar kepalsuannya kepada khalayak ramai serta di jelaskan penipuannya dan keterangan-keterangannya yang palsu supaya khalayak ramai mengetahuinya. Dengan demikian, kita termasuk orang yang berdakwah beramar ma’ruf nahi munkar, dalam hal ini memerangi aliran-aliran sempalan yang menyesatkan.

Sumber: Diadaptasi dari Bukti Kebohongan Imam Jama’ah 354 LPPI, Nur Hasan Ubaidah Lubis, LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam)

Al-Islam – Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

HAA TUW BURHANAKUM IN KUNTUM SHODIKIN

16 komentar:

Anonymous mengatakan...

Bisa request ga mas?
Tolong saya dibuatkan artikel tentang Imamah dan Baiat!
Syukron....

Anonymous mengatakan...

Weeeee kasian deh gak punya isnad pake marah-marah segala. Wkwkwkwkwkkkkkk

Anonymous mengatakan...

saya pernah tanyakan isnad mbah nurhasan,...
di jawab ki daerah:
hilang di becak, ketika beliau tiba di indonesia th 1941
dan saya yaqin itu....

saya jadi tambah ragu,
1. kenapa hilang di becak th 41 tdk di kembalikan lagi oleh tukang becak nya?
2. apakah th 41 sudah ada becak?
3. kalau memang hilang bok yaoo di urus, khan ini penting banget utk keilmuan mangkul.?
khan tiap tahun ke makkah kenapa gak minta copy ulang ijazahnya di darul hadits tempat belajar nya mbah..??

ibnu mengatakan...

isnad abal2..........ancur sudah dunia periwayatan .......ubaidah bin abdul azis (pake ngaku2 anaknya raja Abdul azis bapaknya raja Fahd segala) ckckckckckckckck.......

ibnu mengatakan...

yang lebih mengherankan lagi kok rukyah nya nuruuuuuut...saja, padahal banyak diantara mereka yg berpendidikan tinggi bahkan sudah profesor, doktor, insinyur, yg biasanya kritis dlm masalah keilmuan kok ya manuuuuuuttt aja dibohongin mentah2 kayak gitu....yahdikumulloh....

mungkin kata2 sak dermo, mbah man, marmut enak iwak e (manut kepenak awak e / kalo nurut enak hidupnya)
dll yg sudah jadi menu sehari2 akhirnya menguasai alam bawah sadar saudara2 kami sehingga menjadi tumpul dan enggan untuk mengecek kebenaran ilmu yg mereka dapat di pengajiannya.... semoga Allah memberi hidayah kepada mereka saudara2 kami yg pintar2,baik2, jujur dan amanah namun masih terjebak dalam fatamorgana, cengkraman dan rayuan gombal mukiyo nya mereka2 yg berfaham islam jokam 354 tjap pohon kurma dan berNuansa jamus.... Amiin...

Anonymous mengatakan...

Saya tdk yakin kalo ldii mengkafirkan umat islam selain ldii,mereka jg ikut sholat walopun dg imam non ldii, masalah mrk niat mumfarid ato sendiri-2 ya biarkan saja toh mrk tetap sujud pd Alloh SWT dgn niat Lillahi Ta'ala, kalo soal membohongi didunia ini saya lebih sakit hati kpd politikus,koruptor busuk yg membohongi rakyat Indonesia. Terima kasih

Anonymous mengatakan...

saya sarankan kpd pemilik blog ini agar mengembangkan cara dakwah yg baik & bijak daripada terus menjelekan LDII, saya yakin anda mempunyai kemampuan untuk untuk mengajak umat mengkaji Qur'an & Sunnah Rosul ditempat anda berada seperti yang selama ini LDII lakukan ditingkat PAC, PC,kabupaten dan Propinsi di seluruh indonesia,ini menurut sepengetahuan saya, terima kasih. Wassalam

ibnu mengatakan...

saya sangat yakin kalau orang yg bernaung dalam organisasi LDxx dan menganut faham islam jamaah jamaah quran hadits versi maddy goal yg diikat dengan kode 354 dimana didalamnya diproduksi kitab2 himpunan2 gelap, teh tjap pohon kurma, majalah nuansa dan sepeda motor yg handal disegala medan, Jamus xxx (three valve), nggak akan mau sholat dibelakang imam yg bukan dari golongannya, karena ilmunya dianggap tidak mankuuuuulllll..... jadi dianggap tidak syaaaahhhh ..... sholatnya tidak diterima ....TMb .... kalau terpaksa ya diniati sholat sendiri (walaupun kadang bingung bagimana kalo sholatnya telat, baru rokaat pertama sudah duduk iftirosy) tapi ya namanya bitonah dan budi luhur (abal2) ya mau gimana lagi ....kalo nggak mantaf ya sholat lagi sendiri ... itu udah menu nasehat rutin setelah launching "LDxx after new paradigm".

Anonymous mengatakan...

Coba tunjukkan apa keilmuan yg dimiliki mauluddin kok merasa paling hebat ya...

Padahal sekolah jg ga, penguasaan hadits jg ga ada ijazah ulama salafussholih, kayak gitu kok mau salafi ditipu mentah2 ama mauluddin???

Anonymous mengatakan...

Kenapa setiap orang yang ingin meluruskan eldehihi selalu dianggap salafi dan selalu dianggap terpengaruh pak mauludin...???

Apakah para mantan2 eldehihi semuanya masuk salafi...???

Dangkal sekali pikiran saudara...!!!

Anonymous mengatakan...

Ciri khas orang 354. Kalo dikasih tau sebuah kebenaran, pembenaran lah yang terucap dari orang 354 tsb.

Anonymous mengatakan...

Saya tertarik dengan anonim di atas;

"Kalau ldii memang benar...,

COBA TUNJUKKAN ISNAD BP.IMAM MUHADITS NURHASAN AL-UBAIDAH LUBIS?"

Saya jama'ah ldii mau bertanya: Apa benar bapak imam kita tidak punya isnad?

Wah ini benar2 perkara besar?.
bisa2 ilmu kita tidak sah.
Amalsolih tunjukkan mas, biar kami tenang dan merasa lebih baik.
jazakumullohukhoiro.

dari. Hafizah.

Anonymous mengatakan...

Yang minta isnad nih ngaku LDII tapi meragukan, kenapa? karena di LDII semenjak tahun 1960 hingga sekarang setelah selesai mengkhatamkan satu hadist kutubusitth misal bukhory, para peserta dibagikan isnad termasuk isnadnya Pa nurhasan
Perlu kawan ketahui pula, bapa nurhasan mengajarkan hadist kutubusittah pada putera2nya dg cara manqul perkata, ini dibuktikan bahwa putera2 bp nurhasan tidak terlalu ahli dalam bahasa arab namun dapat mengajarkan hadist kutubusittah karena hadist2nya sudah dimaknai perkata dan diberi keterangan
mungkin Bp nurhasan ingin menegaskan itulah ilmu manqul, siapa saja bisa belajar Alquran dan Alhadist asal dg ilmu manqul meskipun muridnya tidak bisa bahasa arab

Anonymous mengatakan...

" Yang minta isnad nih ngaku LDII tapi meragukan, kenapa? karena di LDII semenjak tahun 1960 hingga sekarang setelah selesai mengkhatamkan satu hadist kutubusitth misal bukhory, para peserta dibagikan isnad termasuk isnadnya Pa nurhasan
Perlu kawan ketahui pula, bapa nurhasan mengajarkan hadist kutubusittah pada putera2nya dg cara manqul perkata, ini dibuktikan bahwa putera2 bp nurhasan tidak terlalu ahli dalam bahasa arab namun dapat mengajarkan hadist kutubusittah karena hadist2nya sudah dimaknai perkata dan diberi keterangan".

- Macak cih...???!!, jok guyon ahh...he..he...he..

Anonymous mengatakan...

banyak mata yg melihat mas.., bahwa mantan ldii bisa membuktikan kebohongan anda2 semua yg suka bitonah2 itu.

kami sangat tidak setuju dg ldii, di kampung kami masjid ldii tidak boleh berdiri.

kami anggap aliran ldii masih seperti dulu.
anak sering mengkafirkan orangtua/paman, bahkan mbah nya yg sudah meninggal pun di katakan mati dalam kekufuran?
ajaran apa ini?

kami minta para ex ldii, bisa membuktikan di publik, bahwa ldii memang masih seperti lemkari dulu.
atau islam jamaah.

dari. abdulhakim

Anonymous mengatakan...

tahu imam syafei? imam ahlussunnah
bliau belajar tatabahasa / sastra arab selama 10 tahun di makkah, sebelum mendalami ilmu Al-quran dan Assunnah
===
maka nya lur Alquran dan assunah yg diperuntukan utk seluruh manusia dan sebagai rohmat namun bagi golongan anda dibatasi hanya org yg bisa bahasa arob saja, makanya golongan ente itu pintar2 bahasa arob namun bodoh dalam alquran dan alhadist (itu juga yg pintar bahasa arob)
memang nenek2 yg sudah tua baru boleh ngerti dan belAJAR alquran kalau sudah berguru bahasa arob dulu?? kwekwekwkek keburu mati gak tahu isi Alquran
dari tulisan anda sudah kelihatan sesatnya kefahaman anada dalam mempelajari agama

lur kalau isnad saya juga punya coba minta alamat mu nanti kita ketemu,kita janjian okeh??

Template by : kendhin x-template.blogspot.com